Selasa, 03 April 2012

Reality

[1 : Pertemuan pertama sudah jatuh cinta]

'Kadang aku berpikir, asyik kali ya kalau kita hidup di dunia film atau sinetron atau drama apapun namanya. Gadis sejelek apapun kalo di dalam sinetron pasti bakal dapet pasangan, Pria kaya, ganteng, baik hati. nah, kalo di dunia nyata? jangan harap dapet yang kayak begituan. Dilirik aja engga. Miris emang tapi mau gimana lagi?'

Ini hari pertama aku menginjakan kakiku di kampus ini, Untuk setengah tahun kedepan aku akan tinggal di negeri Gingseng setelah menerima beasiswa dari salah satu Universitas terkenal di Korea. Aku melihat sekeliling terheran-heran.Kemana perginya pria-pria tampan yang biasa aku lihat di televisi? apa ini sebuah penipuan, aku menggerutu namun aku menyukai tempat ini. Bersih.


Di dalam kelas pun tidak banyak yang aku lakukan selain belajar dan menyapa beberapa teman, aku menyukai kesendirianku, selama tinggal di Negeri ini aku memilih tinggal di Hasukjib (Kos) daripada tinggal di gisuksa (Asrama) karena aku suka petualangan. simpel. Kos yang aku tempati tidak lah lebar namun cukup untuk aku tinggali seorang diri. Aku kini berdiri di depan kamarku, sibuk mengambil kunci. Didepan kamarku aku mendengar seseorang menggerutu dalam bahasa Mandarin, karena tidak mengerti aku berpura-pura tidak tahu. saat akhirnya aku menemukan kunciku, seseorang menepuk pundakku, ketika aku berbalik aku merasa seluruh tubuhku membeku.Matanya.Bibirnya.aku tertegun.

Aku sangat yakin ia sedang mengucapkan suatu mantra padaku, mantra yang tidak aku mengerti, atau mungkin bukan mantra melainkan pertanyaan yang dilontarkan dan hanya dia saja yang mengerti.Aku menggelengkan kepalaku. "Maaf tapi aku tidak mengerti apa maksudmu.." kataku membuatnya menyadari akan sesuatu dan menutup wajahnya dengan telapak tangannya. "maaf,aku hanya terlalu panik, jadi kamarku terkunci dari dalam dan ini agak sedikit memalukan tapi.. boleh aku berkunjung ke dalam kamarmu sejam saja?tukang reparasi akan datang 1 jam lagi." Aku merasa aneh, aku tidak mengenalnya tapi aku mengijinkannya masuk ke kamarku. "aku janji tidak akan merepotkanmu" katanya begitu kami masuk kedalam kamar dan mempersilahkannya duduk di ehmm..tempat tidurku. Aku hanya mengangguk dan memberikannya segelas air putih. "maaf tapi hanya ini saja yang ada didalam kamarku.." kataku dia menerimanya dan menaruhnya di meja dekat tempat tidurku. "so...."

---

Sejam kami isi dengan percakapan ringan, seperti nama, umur, dan pekerjaan kami. Nama pemuda ini cukup unik ZiTao seumuran denganku, dan dia bekerja di sebuah butik dan juga seorang trainee di sebuah perusahaan musik yang melahirkan bintang-bintang besar. "kau pasti sangat bekerja keras bukan?apa tidak melelahkan?" tanyaku sambil bertopang dagu. "ya, tapi kalau dijalanin semuanya pasti tidak akan menjadi masalah" dia tersenyum. aku akui aku suka senyuman itu, senyumannya tulus dan membuatku merasa nyaman. "kalau nanti aku sudah debut, kau akan aku undang ke showcase ku" Katanya serius, "hahha,baiklah aku pasti akan datang" aku tertawa, beberapa saat kemudian aku mendengar seseorang mengetuk pintu kamarku. "Pintunya sudah selesai diperbaiki..."

"Oh, pintunya sudah diperbaiki, kalau begitu aku akan kembali ke kamarku, Park Yuja ssi, jeongmal Kamsahamnida" kata ZiTao sambil membungkuk."sama-sama, ZiTao ssi" aku balas membungkuk, merasa ada yang aneh dengan sikap kami, kami berdua hanya tertawa sambil menggaruk leher kami yang tidak gatal."sampai jumpa" ZiTao memberi salam terakhirnya sebelum benar-benar keluar dari kamarku.
"Tetangga yang menyenangkan" batinku.

---

Hari berikutnya aku kembali menjalani rutinitas harianku, yaitu pergi ke kampus. Aku lebih suka jalan kaki karena jarak dari Kos dan kampusku tidak begitu jauh. Aku melihat sekeliling, banyak pemuda-pemuda tampan dan gadis-gadis cantik berkeliaran disekitarku, "kemana saja mereka selama ini?baru kali ini aku melihatnya" gumamku sambil terus berjalan. Mataku tiba-tiba berhenti pada sebuah toko baju, mungkin butik. Belum ada pengunjung karena saat itu masih pukul 9 pagi, namun para staff sudah sibuk membereskan butik. Mataku terpaku pada seseorang yang sedang menata baju-baju yang tidak jauh dari jendela tempat aku berdiri. ZiTao batinku pemuda ini tidak berbohong ternyata, ZiTao menyadari keberadaanku lalu tersenyum dan melambaikan tangan. Dengan kikuk aku membalas lambaian tangannya kilat lalu pergi ke kampus.

Di kampus aku kembali kepikiran dengan ZiTao, dia tampan, manis, dan berbeda dari pemuda Korea lainnya, tentu saja dia kan orang China! Aku menggelengkan kepalaku lalu mencoba fokus pada pelajaran. Namun, setiap kali aku melihat papan tulis ada yang saja wajah ZiTao yang muncul dalam benakku.Ini sangat gawat! masa aku jatuh cinta secepat ini!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar