[3 perhatian+kenyataan bahwa aku hanya dianggap adik]
Baik. Beri aku sedikit waktu untuk merecap apa yang sudah
terjadi kepadaku selama aku berada di negeri Gingseng ini. Pertama, ZiTao pemuda
dari China yang menjadi tetanggaku. Dia datang mengisi keseharianku, walaupun
kami hanya bisa menghabiskan waktu pada malam hari saja, atau bahkan hanya
melalui Handphone saja. Semenjak dia bilang kalau dia mengikuti Trainee di
salah satu perusahaan musik terkenal kami jarang menghabiskan waktu bersama.
Kedua, One-Hundred bukan Baekhyun Oppa. Sunbaeku ini jelas membuatku selalu
salah tingkah dibuatnya. Cara dia memperlakukan aku terlihat berlebihan,
bayangkan saja setiap jam istirahat dia datang ke kelasku, membuat kegaduhan
karena semua gadis-gadis dikelas mengidolakannya. Aku baru tahu kalau dia
adalah seorang Trainee SMEntertaiment. Yang jelas akan menjadi artis terkenal
ketika debut nanti. Baru sehari memang aku mengenalnya namun, sudah begitu
banyak informasi yang aku dapatkan dari berbagai narasumber yang mengancamku
untuk menjauh darinya. Menyedihkan.
Aku mengambil cermin di depan meja belajarku sambil melihat
kearah cermin menampakkan wajahku yang bahkan tidak pantas bila disandingkan
dengan lelaki Korea manapun. Aku menghela napas dalam-dalam. Keterlaluan kalau
aku mengharapkan lebih dari seorang Baekhyun. Tapi, ZiTao?entahlah, Aku merasa
nyaman bersama dengannya, dia selalu memperhatikan diriku, menanyakan
keadaanku, bahkan mengetuk pintu kamarku dengan membawa buah-buahan segar untuk
sarapanku. ZiTao tahu benar aku selalu melewatkan waktu sarapanku. Seperti
sekarang ini, aku mendengar seseorang mengetuk pintu kamarku, sedikit
terburu-buru aku membuka pintu. Benar-benar tidak perlu terkejut lagi karena
memang ZiTaolah yang datang membawa 2 buah apel segar.”jangan lewatkan waktu
sarapanmu...” katanya sambil masuk ke kamarku dan seperti biasa duduk di tempat
tidurku. “sudah mau berangkat ya?” tanyanya, aku hanya mengangguk.”mungkin untuk
3 hari kedepan kita tidak akan bertemu...”katanya sambil merapikan ujung sprei
kasurku, aku yang sedang menggigit apel pemberiannya berhenti sejenak mengunyah,
dia menoleh.”sedih ya?tidak ada orang yang akan membawakanmu buah-buahan untuk
3 hari kedepan?” tentu saja aku langsung menggelengkan kepalaku.”memangnya kau
mau kemana?kembali ke China?” tanyaku.
“tidak, SM ada pelatihan intensif untuk 3 hari kedepan,
jadi...mau tidak mau aku akan tinggal di gedung SM selama 3 hari.”katanya lalu
berdiri ke rak sepatuku mengambil sepasang sepatu yang memang hanya
satu-satunya sepatu yang aku punya.”sepatumu sudah usang....”katanya, aku
langsung menyambar sepatuku dari tangannya.”aku tahu...aku sedang mengumpulkan
uang sekarang...”kataku sedikit malu. ZiTao tersenyum.”bagaimana kalau kita
pergi membeli sepatu untukmu setelah aku menyelesaikan latihan
intensifku?”ajaknya.”umm..3 hari lagi ya?berarti sabtu?”aku tersenyum lalu
mengiyakan ajakannya.”baiklah kalau begitu, aku akan siap-siap berangkat, kau
juga harus bersiap-siap kan?”katanya lalu melirik kearah jam dinding yang
sekarang sudah menunjukkan pukul setengah 7.”oh..iya...sampai jumpa 3 hari
kedepan!!” aku melambaikan tangan kearahnya.
---
Sekarang aku tengah duduk di kursi taman kampusku sambil
membaca buku. Dalam benakku aku sedikit mengeluh kalau tau hari ini kelas tata
bahasa dikosongkan, aku kan bisa membantu ZiTao menyiapkan keperluannya. Aku
masih mengantongi buah apel terakhir pemberiannya pagi ini, aku berencana
memakannya nanti siang, hanya untuk menghemat biaya makanku.yang hasilnya akan
aku pakai untuk membeli sepatu.Semua ini perlu perjuangan. Sedang
asyik-asyiknya menikmati pemandangan aku melihat banyak sekali orang berkumpul
di lapangan basket, karena begitu penasaran aku mendatangi kerumunan tersebut.
Ternyata sedang ada pertandingan basket, aku terperangah. Permainan mereka
benar-benar keren. Namun, seorang pemain menarik perhatianku. Baekhyun Oppa!!!
Teriakku dalam hati, entah kenapa sepertinya dia mendengar teriakan dalam
hatiku, Baekhyun berhenti bermain dan menatapku, dia tersenyum. Senyuman yang
membuat semua wanita disana berteriak histeris. Beberapa wanita didepanku
berteriak nyaring,”BAEKHYUN OPPA TERSENYUM KEARAHKU....” ,aku tersentak
menyadari sesuatu. Tentu saja dia tersenyum kepada wanita yang ada didepanku,
dia cantik. Aku menundukkan kepalaku dan pergi dari pinggir lapangan basket
lalu duduk di kursi tak jauh dari sana. Semua orang berteriak gembira,
sepertinya permainan berakhir dan Tim Baekhyun menang. Aku melihat kearah
kerumunan yang terasa semakin lama berjalan mendekatiku.
“hey...”
Aku mendengar seorang memanggilku(?),tapi mungkin saja orang
lain. Aku tidak menggubris panggilan itu sampai dia memanggil dengan cara
lain.”Night Dongsaeng~~~~” katanya aku mengangkat kepalaku. Mendapati Baekhyun
Oppa tersenyum penuh keringat, rambutnya yang basah oleh keringat menempel di
dahinya.dia terlihat....sexy.
“kenapa kau pergi saat aku tersenyum kepadamu?”
“aku kira kau tersenyum pada orang lain”
“aku tersenyum kepadamu...”
“maaf...”
“untuk?”
“tidak menyadari kalau tadi kau memberikan senyuman
kepadaku...”
Sepertinya Baekhyun mengerti perasaanku,dia terus
mendapatiku bergerak tidak nyaman, kemudian dia menatap gadis-gadis yang dari
tadi tetap berada disekelilingnya, “makasi karena sudah mendukungku
tadi...tanpa kalian aku tidak bisa apa-apa” katanya sambil membungkuk.”ah...itu
bukan apa-apa Oppa...”kata salah satu dari mereka.”umm...guys...sepertinya kita
harus pergi sekarang, kasihan Baekhyun Oppa kecapaian...” lanjutnya setelah
menatap tatapan mematikan Baekhyun. Merasa senang karena mereka langsung paham
maksudnya dia kembali menatap kearahku.”sonmul?” mintanya tiba-tiba sambil
menjulurkan kedua tangannya menagih sesuatu dariku.”s-s-sonmul?”tanyaku dia
mengangguk, segera saja aku kebingungan. Apa yang harus aku berikan
kepadanya?Tunggu!aku masih punya apel dari ZiTao tapii.... sambil menatap ke
arah Baekhyun yang masih menanti dengan sabar akhirnya aku memberikan apelku
kepadanya.”sagwa?”tanyanya.”aku Cuma punya itu...”kataku,makan siangku.aku menangis dalam hati,”terima kasih,nae dongsaeng...”katanya
sambil mengacak-acak rambutku gemas.”ne...”aku tersenyum malu.
--
Baekhyun langsung pergi begitu ia menerima apel pemberianku,
sekarang untuk makan siangpun aku sudah tidak punya apa-apa lagi. Di kantongku
hanya ada uang 500won, bisa buat beli apa di kampus ini? Akhirnya aku memilih
untuk duduk saja sambil tiduran di kelas, menghabiskan waktu jam makan siangku, hingga akhirnya
seseorang menarik rambutku dari belakang.
“apa ini gadis yang kau bilang itu?”
Aku membuka mataku, mendapatiku sedang dibully seperti ini
aku seharusnya melawan, namun karena rasa lapar yang benar-benar menyiksa
akhirnya aku hanya bisa menghela napas pasrah.”hey!apa hubunganmu dengan Byun
BaekHyun?”tanya gadis itu.”tidak ada...”kataku.
“bohong,Onnie!tadi dia memberikan apel kepada Baekhyun
Oppa...”kata gadis yang sepertinya pernah aku lihat tadi di lapangan basket,
gadis yang selalu mengelilingi Baekhyun.
“kamu bohong ya?jelaskan hubunganmu dengan Baekhyun!!!”kali
ini dia berlebihan, dia menarik rambutku hingga beberapa diantaranya
rontok.”appeo...”kataku sambil menggenggam tangannya, kekuatan terakhirku,
setelah ini aku rasa aku akan berakhir di kuburan.batinku. Namun, tiba-tiba
terdengar seseorang memanggil nama gadis yang menarik rambutku, “Yejin!lepaskan
adikku!apa kau benar-benar guardianku?” Baekhyun datang dan mendekati mejaku,
tangan kanannya sedang memegang roti, dan tangan kirinya membawa banana
milk.”dong-dongsaeng?” tanya gadis itu sambil melepaskan cengkramannya.”iya,
dia adikku! Jangan pernah mengganggunya lagi...pergi...sebelum aku tidak akan
pernah memaafkanmu” kata Baekhyun dingin. Gadis bernama Yejin menatap gadis
yang berdiri disebelahnya ketakutan, tangannya dengan kasar memukul gadis
itu.”dasar mata-mata bodoh!ayo kita pergi dari sini..”katanya sambil berjalan
keluar dari kelasku.
Begitu Yejin dan temannya tidak terlihat lagi, dan seisi
kelas sudah kembali normal meski ada beberapa diantara mereka masih
berbisik-bisik.
Baekhyun mendatangiku yang sudah terkapar di meja.”Yuja,
gwaenchanha?”tanyanya.”ung...” aku menggumamkan sesuatu yang tidak terdengar
olehnya.”lapaa....rr....” gumamku. Baekhyun mengerutkan dahinya lalu melihat
roti yang sudah setengah di tangannya.”i-i-ini...” kata Baekhyun sambil
menjulurkan roti miliknya. Mencium bau Roti yang begitu menggugah selera
akhirnya aku terbangun dan langsung memakan habis Roti milik
Baekhyun.”uhuk...uhukk...”aku tersedak karena makan begitu terburu-buru,
Baekhyun tertawa lalu memberiku banana milk.”minum ini...aduh...apa kau begitu
kelaparan?”tanyanya. Begitu minum banana milk dan menelan semua roti pemberian
Baekhyun aku langsung menjawab.”Apelku sudah aku berikan kepadamu, bagaimana
bisa aku makan?”kataku balik bertanya.”kau tidak bawa uang?”tanya Baekhyun.”aku
sedang mengumpulkan uang...”kataku sambil melap mulutku dengan tanganku
seenaknya. Baekhyun lagi-lagi terkikik geli melihat tingkahku kemudian
mengeluarkan tisu dari kantongnya lalu membersihkan bibir dan tanganku.”kau
ini...benar-benar...” kata Baekhyun.
“Oh!One Hundred Oppa...” aku memanggilnya,”umm...kau
menganggapku sebagai adikmu?”tanya ku hati-hati. Baekhyun menatapku tulus dan
tersenyum.”ya...karena kau manis sekali”katanya.
Bagus...aku sudah
mendapatkan jawaban atas semuanya. Dia hanya menganggapku sebagai adiknya.sekarang
kau bisa berhenti bermimpi,Yuja.
Aku mengerucutkan bibirku tanda aku sedang
berpikir.”kenapa?”tanyanya melihatku yang hanya diam saja.”ani...entahlah...aku
hanya berpikir...”aku tidak berani menatapnya. Dia menaruh kepalanya diatas
meja sambil bermain dengan ujung jariku.”apa aku harus senang kau menjadi
oppaku?”tanyaku.”tentu saja! Kau harus bangga dong!semua orang mencintai Byun
BaekHyun...”katanya bangga.”ah...benar juga...semua orang mencintai Byun
Baekhyun sampai-sampai kalau ada wanita yang mendekati Byun Baekhyun akan di
hajar oleh Guardiannya...” ejekku mengenai kejadian yang tadi.”ayyy...jangan
membuatku menjadi seperti tersangka disini...Aku tidak bisa berbuat apa-apa
selain membiarkan mereka melakukan hal itu, lagipula aku bisa apa?mereka mana
mau mendengarkan perkataanku...tapi Yuja...” Baekhyun mengangkat kepalanya dan
menatap mataku.”paling tidak mereka sudah tahu kalau kau punya privilage untuk
bisa terus disampingku...”
“sebagai adik...ya...ya...ya...aku mengerti...” aku hanya
mengangguk.”bagus kalau kau mengerti...” Baekhyun bangkit dari tempat
duduknya.”mau kemana?” tanyaku.”kembali kekelas...aku sudah menyelesaikan tugas
seorang Oppa kan?kau sudah menghabiskan makanmu kan?lalu, kau sudah dalam
keadaan baik-baik saja kan?”dia tersenyum,”oh iya!mungkin untuk 3 hari kedepan
aku tidak akan sekolah, jadi aku harap kau jangan merindukanku ya?” kata
Baekhyun sambil mengedipkan matanya genit. Aku hanya bisa membatu sambil
menatap kepergiannya.”3 hari???” batinku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar